Dari Menulis, Raup Rp 25 Juta Per Jam


Oleh Eko Prasetyo

Usahakan menulis setiap hari. Niscaya kulit Anda akan menjadi segar kembali karena kandungan manfaatnya yang luar biasa.
~Fatimah Mernissi~

***
Tidak akan rugi orang yang giat melakukan aktivitas menulis. Sebab, manfaatnya memang cukup banyak. Selain mengasah kemampuan berpikir, menulis dapat menenangkan dan menghibur diri. Yang paling utama, menulis dapat memberikan keuntungan dari sisi finansial.
Pada ulasan kali ini, saya akan membahas keuntungan menulis dari sisi finansial. Mengapa? Sebab, umumnya, faktor inilah yang mayoritas mampu memengaruhi motivasi seseorang dalam menulis.
Jamak diketahui bahwa menulis dan membaca belum menjadi tren atau budaya di negara kita. Alasannya bermacam-macam. Salah satunya, menulis dianggap sebagai aktivitas yang sulit dilakukan.
Namun, agaknya, anggapan itu mesti dienyahkan. Andrea Hirata telah membuktikannya. Sebagai karyawan PT Telkom, dia tak berhenti belajar untuk mengasah kemampuan menulisnya. Bagi dia, setiap orang bisa menulis dan hanya rasa malaslah yang bisa menghentikan niat seseorang untuk menulis.
Benar saja, novel pertamanya, Laskar Pelangi, meledak di pasaran. Setelah dikupas habis di sebuah mailing list (milis) buku dan sastra, novel itu banyak menuai pujian. Mulai sosok penulisnya, seorang karyawan BUMN yang dianggap tidak punya asal-usul di dunia sastra, hingga proses penulisannya yang dianggap ajaib (Gatra No 13, 6/2/2008).
Sukses itu juga membayangi karya-karya Andrea berikutnya. Mulai Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, hingga Padang Bulan. Kesuksesan juga dituai film Laskar Pelangi dan Sang Pemimpi.
Andrea seolah menegaskan bahwa penulis Indonesia pun bisa menulis buku bermutu dan laku. Dia juga mengkritik sastrawan yang suka merendahkan diri. ”Dibayar murah mau,” tuturnya dalam wawancara dengan majalah Gatra.
Padahal, para motivator memasang tarif mahal setiap kali angkat bicara. Akibatnya, sastra tidak punya posisi tawar dan menjadi anak tiri di Indonesia. Karena itu, kini Andrea tak segan memasang tarif Rp 25 juta per jam setiap kali tampil. ”Sastra itu penting!” katanya (Gatra No 13, 6/2/2008).

 Graha Pena, 4 Agustus 2010

Tidak ada komentar: