Flash Fiction oleh Eko Prasetyo
Kami harus rapat mulai pukul lima sore ini. Sudah satu jam berjalan.
Kulihat Amran dari perwakilan pemasaran cemas. Berkali-kali melihat jam di
tangan kirinya. Ia mulai tak fokus.
Bos melihatnya. Dengan muka masam, ia menegur.
”Amran, tolong perhatikan. Rapat ini penting demi perusahaan kita,” ucap
bos dengan nada agak tinggi.
”Tapi ini lebih penting, Pak,” jawab Amran.
”Apa ada yang lebih penting dari paparan saya ini?” ketus sang bos. Matanya
menatap tajam kepada Amran. Semua yang hadir di situ menantikan jawaban Amran.
”Shalat Magrib berjamaah, Pak. Saya sudah tertinggal beberapa menit yang
lalu,” ucap Amran. Sorot matanya menegaskan ia tak takut dipecat.
Graha Pena, 13 Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar